Dengan metode pembelajaran yang fleksibel dan inovatif, mahasiswa UTS memiliki kebebasan untuk belajar sesuai dengan tempo dan kemampuan masing-masing. Mereka dapat memanfaatkan berbagai cara untuk mengakses materi pembelajaran, mulai dari mengikuti kuliah tatap muka hingga memanfaatkan sumber belajar online yang disediakan oleh universitas.
Menurut Dr. John Hattie, seorang pakar pendidikan dari Universitas Melbourne, metode pembelajaran yang fleksibel dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa. Dengan memberikan mahasiswa kebebasan untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka, mereka akan lebih termotivasi dan mampu mencapai potensi maksimalnya.
Mahasiswa UTS juga dapat mengikuti kuliah tatap muka yang diselenggarakan oleh universitas. Dalam kuliah tersebut, mereka dapat berinteraksi langsung dengan dosen dan teman-teman sekelas, sehingga memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang dipelajari.
Selain itu, mahasiswa juga dapat memanfaatkan sumber belajar online yang disediakan oleh universitas. Dengan adanya platform online, mereka dapat mengakses materi pembelajaran kapan pun dan di mana pun, sehingga memudahkan proses belajar mengajar.
Prof. Dr. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, juga menekankan pentingnya inovasi dalam pendidikan. Dengan metode pembelajaran yang inovatif, mahasiswa dapat lebih terlibat dalam proses belajar dan mengembangkan kreativitas serta kemampuan berpikir kritis.
Dengan demikian, metode pembelajaran yang fleksibel dan inovatif di UTS tidak hanya memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk belajar sesuai dengan kebutuhan mereka, tetapi juga meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar mereka.