Di Indonesia, terdapat beberapa lembaga yang secara rutin merilis peringkat universitas, seperti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, QS World University Rankings, dan Webometrics. Namun, peringkat dari setiap lembaga bisa berbeda-beda karena metode evaluasi yang digunakan.
Menurut Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, peringkat universitas yang mereka keluarkan didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yang relevan dengan kondisi pendidikan tinggi di Indonesia. “Kami menilai universitas berdasarkan kualitas pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” kata seorang juru bicara dari Kementerian tersebut.
Sementara itu, QS World University Rankings menggunakan metode evaluasi yang lebih global dan melibatkan ribuan universitas di seluruh dunia. Menurut QS, peringkat universitas mencerminkan reputasi global dan kualitas pengajaran serta penelitian yang dilakukan oleh lembaga tersebut.
Namun, Webometrics memiliki pendekatan yang berbeda dalam menilai universitas. Mereka lebih fokus pada kualitas dan kuantitas konten yang dipublikasikan secara online oleh universitas, seperti jurnal ilmiah dan situs web akademik.
Menurut Dr. Ahmad, seorang pakar pendidikan tinggi, perbedaan peringkat antara lembaga-lembaga tersebut sebenarnya wajar terjadi. “Setiap lembaga memiliki fokus dan kriteria evaluasi yang berbeda, sehingga tidak mengherankan jika terdapat perbedaan hasil peringkat,” ujarnya.
Dalam menginterpretasikan peringkat universitas, penting bagi masyarakat untuk memahami metode evaluasi yang digunakan oleh setiap lembaga. Dengan demikian, mereka dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam memilih universitas yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan mereka.
Jadi, meskipun peringkat universitas di Indonesia bisa berbeda-beda menurut lembaga yang merilisnya, yang terpenting adalah kualitas pendidikan yang diberikan oleh universitas tersebut kepada mahasiswanya.