Universitas Terbuka Medan memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi di Sumatera Utara. Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di wilayah ini, Universitas Terbuka Medan telah memberikan kesempatan belajar bagi ribuan mahasiswa yang sebelumnya tidak dapat mengakses pendidikan tinggi.
Menurut Rektor Universitas Terbuka Medan, Prof. Dr. Ahmad Zainuddin, “Peran Universitas Terbuka Medan dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi di Sumatera Utara sangatlah penting. Kami berkomitmen untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat, tanpa terbatas oleh batasan geografis atau ekonomi.”
Salah satu program unggulan Universitas Terbuka Medan adalah sistem pembelajaran jarak jauh, yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar tanpa perlu hadir secara fisik di kampus. Hal ini sangat membantu bagi mahasiswa yang bekerja atau tinggal di daerah terpencil. Menurut data terbaru, lebih dari 70% mahasiswa Universitas Terbuka Medan berasal dari daerah pedesaan di Sumatera Utara.
Menurut Dr. Dodi Siregar, seorang pakar pendidikan tinggi di Sumatera Utara, “Universitas Terbuka Medan telah berhasil menjangkau mahasiswa dari berbagai latar belakang, termasuk yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah. Hal ini membuktikan bahwa akses pendidikan tinggi di wilayah ini semakin meningkat berkat peran Universitas Terbuka Medan.”
Selain itu, Universitas Terbuka Medan juga aktif dalam melakukan kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Melalui berbagai program seperti pelatihan keterampilan dan peningkatan literasi, Universitas Terbuka Medan turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Sumatera Utara.
Dengan terus mengoptimalkan perannya dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi di Sumatera Utara, Universitas Terbuka Medan diharapkan dapat terus menjadi pionir dalam memberikan pendidikan berkualitas bagi semua kalangan masyarakat. Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang inklusif, Universitas Terbuka Medan membuktikan bahwa pendidikan tinggi bukan lagi menjadi impian yang tidak terjangkau bagi masyarakat Sumatera Utara.